Ungaran | Injatengnews.com- Tren pertanian organik yang mendukung gaya hidup sehat mendapat perhatian Bupati Semarang. Saat membuka masa Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan dalam Penyusunan RKPD kabupaten Semarang 2026 di Pendapa Rumah Dinas Bupati Semarang di Ungaran, Senin (10/2/2025) siang.
H Ngesti Nugraha berharap pembangunan pertanian organik menjadi salah satu prioritas di tahun 2026. "Kita berharap Kabupaten Semarang bisa menjadi salah satu sentra beras organik," katanya.
Tak hanya beras, komoditas sayuran organik juga perlu terus dikembangkan . Sehingga aneka komoditas yang menjadi pendukung ketahanan pangan juga akan meningkatkan mutu kesehatan dan kehidupan warga. Selain itu pangsa pasar produk pertanian ini juga masih terbuka lebar. Bahkan untuk pasar luar negeri.
Data di Dinas Pertanian Kabupaten Semarang ,terdapat 38,54 hektar lahan sayuran organik bersertifikat. Lahan itu tersebar di lima desa di Getasan. Yakni Desa Batur, Tajuk, Manggihan, Kopeng dan Desa Wates. Selain itu juga ada 168,32 hektar lahan padi organik tersebar di beberapa kecamatan yang dikelola paguyuban petani Al Barokah Desa Ketapang, Kecamatan Susukan. "Sedangkan 148 hektar lahan padi sedang menuju organik. Ada bantuan pupuk organik padat dan cair serta pupuk hayati," terang Kepala Bidang Pertanian Ambar Suryaningsih yang dihubungi terpisah.
Lahan pertanian menuju organik itu tersebar di 33 desa di Ambarawa , Jambu, Tuntang , Bergas, Pringapus , Suruh. Susukan, Tengaran, Banyubiru, Ungaran Timur, Bringin dan Bawen.
(*/Jun )